Hubungan dekat telah membuat kawasan stabil, damai, kata menteri Indonesia
Singapura dan Indonesia bukan hanya tetangga dekat, tetapi juga telah berkontribusi pada dekade perdamaian dan stabilitas di kawasan itu dengan bekerja sama dan menjaga hubungan baik, kata Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Prabowo, yang bertemu dengan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen pada hari Jumat (10 Juni), menekankan bahwa persahabatan dan kerja sama yang erat ini sangat penting, karena tantangan transnasional seperti pembajakan tetap ada, dan negara-negara perlu bekerja sama untuk menghadapinya.
“Kita ditakdirkan oleh sejarah untuk menjadi tetangga. Kami bukan hanya tetangga dekat, tetapi karena persahabatan dan kerja sama kami, kami telah berkontribusi pada periode perdamaian dan stabilitas yang cukup panjang,” kata Prabowo pada konferensi pers bersama dengan Dr Ng setelah pertemuan mereka.
“Bersama dengan Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, kami memiliki sekitar empat atau lima dekade stabilitas, perdamaian. Stabilitas dan perdamaian adalah kunci menuju kemakmuran.”
Dr Ng menggemakan komentar mitranya dari Indonesia, dan mengatakan bahwa kedua negara memiliki nilai dan perspektif yang sama, di atas sejarah dan geografi bersama.
“Kedua negara ingin saling menguntungkan satu sama lain dan kawasan, untuk menekan norma-norma internasional, sehingga kedua negara kita dan ASEAN dapat maju.”
Selama pertemuan mereka di markas Kementerian Pertahanan (Mindef) di Gombak Drive, para menteri menegaskan kembali keadaan yang sangat baik dari hubungan pertahanan bilateral yang erat dan lama antara Singapura dan Indonesia, kata kementerian itu pada hari Jumat.
“Mereka bertukar pandangan tentang tantangan keamanan regional dan membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama pertahanan bilateral antara Singapura dan Indonesia.”
Prabowo berada di Singapura dari Kamis hingga Minggu, dan akan memanggil Perdana Menteri Lee Hsien Loong serta Menteri Senior Teo Chee Hean. Dia juga akan berbicara pada sesi tentang mengelola persaingan geopolitik di Shangri-La Dialogue pada hari Sabtu.
Mindef mengatakan kunjungan Prabowo menggarisbawahi hubungan pertahanan yang erat dan lama antara Singapura dan Indonesia, dan bahwa lembaga pertahanan dan angkatan bersenjata kedua negara telah menikmati persahabatan erat selama beberapa dekade.
Ia menambahkan bahwa kedua negara terus memperdalam kerja sama mereka untuk mengatasi tantangan keamanan regional bersama. Angkatan bersenjata mereka berinteraksi secara teratur melalui latihan bilateral dan multilateral, pelatihan bersama, kunjungan tingkat tinggi, pertukaran profesional, dan lintas kehadiran kursus dan seminar, demikian ungkap Mindef.
“Interaksi ini membangun saling pengertian dan meningkatkan profesionalisme dan persahabatan di antara militer kedua negara.”
Kementerian juga mencatat bahwa Dr Ng dan Prabowo telah menandatangani Pernyataan Bersama di Retret Pemimpin Singapura-Indonesia pada bulan Januari. Pernyataan tersebut menegaskan kembali komitmen kedua pemerintah untuk memberlakukan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan 2007 dan Pengaturan Pelaksanaannya antara Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk Area Pelatihan Militer di Indonesia, sebagai bagian dari serangkaian perjanjian di bawah kerangka kerja yang diperluas.
Perjanjian itu tidak dapat diratifikasi pada awalnya, tetapi kedua belah pihak telah berkomitmen untuk mereka lagi dan akan berusaha untuk meratifikasinya.