AS Paksa Perusahaan Terkait China Jual Tanah Dekat Silo Rudal AS, World News
Gedung Putih pada hari Senin (13 Mei) memberi perusahaan terkait China dan mitranya 120 hari untuk menjual properti yang telah mereka beli di dekat pangkalan Angkatan Udara AS di Wyoming yang merupakan rumah bagi bagian dari persenjataan nuklir AS, dengan alasan kekhawatiran mata-mata.
Langkah itu dilakukan ketika Amerika Serikat menjadi semakin khawatir tentang risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh pembelian properti Amerika yang dipimpin China di dekat lokasi militer yang sensitif.
MineOne Partners Limited, yang dimiliki oleh warga negara China, bermitra dengan perusahaan lain untuk membeli real estat untuk penambangan cryptocurrency pada Juni 2022, kata Gedung Putih.
Properti ini terletak dalam jarak satu mil (1,6 kilometer) dari Pangkalan Angkatan Udara Francis E. Warren yang berbasis di Wyoming, yang merupakan rumah bagi bagian dari gudang rudal balistik antarbenua AS.
“Kedekatan Real Estate milik asing dengan pangkalan rudal strategis dan elemen kunci dari triad nuklir Amerika, dan kehadiran peralatan khusus dan bersumber dari luar negeri yang berpotensi mampu memfasilitasi kegiatan pengawasan dan spionase, menghadirkan risiko keamanan nasional ke Amerika Serikat,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Mitra MineOne tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Reuters melaporkan pada tahun 2022 bahwa pemerintahan Biden sedang menyelidiki pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok Huawei atas kekhawatiran bahwa menara seluler AS yang dilengkapi dengan peralatannya dapat menangkap informasi sensitif dari pangkalan militer dan silo rudal yang kemudian dapat dikirimkan perusahaan ke Tiongkok.
Kesepakatan MineOne Partners ditinjau oleh CFIUS, sebuah panel kuat yang dipimpin oleh Departemen Keuangan yang meneliti investasi asing di Amerika Serikat untuk risiko keamanan nasional.
Undang-undang 2018 memperluas wewenang CFIUS untuk meninjau akuisisi asing atas beberapa investasi non-pengendali dalam transaksi real estat AS yang menimbulkan masalah keamanan nasional.
Langkah pada hari Senin “menyoroti peran penjaga gerbang penting yang CFIUS layani untuk memastikan bahwa investasi asing tidak merusak keamanan nasional kita, terutama yang berkaitan dengan transaksi yang menghadirkan risiko terhadap instalasi militer AS yang sensitif serta yang melibatkan peralatan dan teknologi khusus,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: AS Hadapi China Atas Spionase Siber Volt Typhoon