Patung GWK di Panggung Akhir: Ikon Spektakuler Bali
Pada hari Minggu pagi yang cerah pada tanggal 20 Mei 2018, sebuah derek ditempatkan di atas bingkai konstruksi besar, perlahan-lahan mengambil mahkota emas Dewa Wisnu, kemudian dengan hati-hati dan hormat menempatkan ini tepat di kepala dewa. Ini menandai momen paling penting sebelum tahap terakhir ketika patung monumental Garuda Wisnu Kencana di Ungasan, di tebing putih Bali selatan, akhirnya akan selesai.
Sumber Gambar: dokumen PT. SNN
Acara ini ditandai dengan upacara kecil yang disebut pasupati, ritual syukur dan doa untuk berkat Tuhan yang berkelanjutan.
Diprakarsai pada tahun 1990 bersama oleh mantan Menteri Pariwisata Joop Ave dan pematung maestro Indonesia I Nyoman Nuarta, didukung oleh Gubernur Bali saat itu Ida Bagus Oka, dan Ida Bagus Sudjana Menteri Energi dan Pertambangan sekitar 28 tahun yang lalu, pembangunan patung telah mampu melampaui berbagai tantangan hingga mencapai tahap penting ini hari ini.
“Patung Garuda Wisnu Kencana di kompleks budaya besar ini diharapkan selesai dan diresmikan pada Agustus 2018, siap untuk dikagumi oleh ribuan delegasi penting yang menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali pada bulan Oktober”, kata Nyoman Nuarta.
Sumber Gambar: Shutterstock
Berdiri 120 meter di atas tanah, atau 276 meter di atas permukaan laut, patung Garuda Wisnu yang mengesankan dibangun sehingga dapat dilihat oleh semua penumpang dari pesawat ketika turun perlahan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai, memberikan sambutan hangat ke Bali dan Indonesia, dan kenangan abadi akan pengalaman menginap yang menyenangkan di sini.
Garuda Wisnu Kencana (atau GWK untuk jangka pendek) akan menjadi patung tertinggi kedua di dunia, setelah Spring Temple Buddha di Hainan, Cina, yang tingginya 153 meter. GWK lebih tinggi dari Patung Liberty di New York dan Christ the Redeemer of Rio de Janeiro. Patung setinggi 75 meter ini berdiri di atas platform setinggi 45 meter, sedangkan seluruh bentang burung Garuda membentang 64 meter.
Sumber Gambar: http://blog.kura2guide.com
Dengan berat tidak kurang dari 4.000 ton, GWK terbuat dari tembaga, kuningan, dan baja dan berdiri di sebidang tanah seluas 240 hektar di sebelah air terjun menyegarkan yang bersumber di mata air terdekat.
GWK sendiri dibangun dari 754 modul terpisah yang dibuat di studio Nuarta di Bandung, Jawa Barat, kemudian diangkut ke Bali, di mana setiap modul diatur dengan cermat dan dipasang di tempat yang tepat. Perencanaan dan konstruksinya dirancang dengan perhitungan digital dengan mempertimbangkan berat, struktur, dan kekuatan anginnya.
Hal ini dihitung untuk menahan gempa 8 pada Skala Richter, kata Nuarta. Total investasi mencapai Rp. 450 miliar dari pendanaan dan kontribusi sektor swasta. Ketika konstruksi terhenti karena Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997, proyek ini kemudian diambil alih dan dikelola oleh PT Garuda Adhinata Indonesia dari Real Estate Alam Sutera.
Sumber Gambar: Shutterstock
Meskipun pembangunan patung itu masih berlangsung, kompleks GWK sudah menjadi tempat yang populer untuk acara-acara besar dengan tubuh Wisnu yang mengesankan dan kepala besar Garuda yang sudah dipamerkan kepada publik. Di sini acara diadakan untuk makan malam dan pertunjukan untuk delegasi konvensi internasional, tarian dan drama tradisional serta konser populer yang dilakukan oleh antara lain Viral Fest Asia, Soundrenaline, Dreamfields dan banyak lainnya.
Garuda Wisnu Kencana: Simbol Perdamaian, Ketenangan dan Persatuan Nasional
Dalam keadaan meditasinya, Dewa Wisnu dengan mata setengah tertutup memancarkan aura kedamaian dan ketenangan total, menunggangi bahu burung Garuda yang tampak ganas, yang matanya selalu waspada.
Sumber Gambar: https://asn.id
Orang Hindu Bali percaya bahwa Dewa Wisnu (di tempat lain dikenal sebagai Wisnu), adalah Pemelihara dan Pelindung alam semesta yang melawan kekuatan destruktif ketika ini mengancam untuk meningkat menjadi kekacauan, dan Wisnu datang untuk mengembalikan keseimbangan kosmik. Burung mitos Garuda, di sisi lain, melambangkan kecepatan, kekuatan, dan kecakapan bela diri.
Di Indonesia, apalagi, Garuda diabadikan sebagai lambang Nasional Indonesia, yang dikenal sebagai Garuda Pancasila, yang tubuhnya terukir Pancasila atau 5 Prinsip Negara, dengan cakarnya membawa spanduk Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti Bhinneka Tunggal Ika. Maskapai penerbangan milik negara Indonesia juga telah mengambil Garuda Indonesia sebagai logonya.
Sumber Gambar: dokumen PT. SNN
Oleh karena itu, patung Garuda Wisnu Kencana tidak hanya akan menjadi ikon pulau Bali yang paradis, tetapi Garuda-nya juga melambangkan persatuan nasional Indonesia dalam berbagai keragamannya.
Selamat datang di Bali. Selamat datang di Wonderful Indonesia.