Mantan menteri keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang diubah; uji coba akan dimulai pada 8 Juni
KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Mantan menteri keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan korupsi yang diamandemen yang melibatkan proyek terowongan bawah laut Penang. Persidangan korupsi akan dimulai pada 8 Juni 2021.
Lim, 60, dituduh menerima RM3,3 juta (S $ 1,1 juta) sebagai bujukan untuk membantu sebuah perusahaan mengamankan proyek terowongan bawah laut, senilai RM6,3 miliar.
Dia diduga telah menerima suap dalam kapasitasnya sebagai Ketua Menteri Penang di kantornya di gedung Komtar di George Town, Penang, antara Januari 2011 dan Agustus 2017.
Sebuah klausul dalam lembar dakwaan, yang menyatakan bahwa Lim memiliki saham langsung dalam proyek terowongan bawah laut, telah dihapus.
Lim juga dituduh meminta 10 persen dari keuntungan dari direktur perusahaan, Zarul Ahmad Mohd Zulkifli, karena membantunya mengamankan proyek.
Amandemen tersebut menambahkan kerangka waktu untuk tuduhan tersebut, yang menyatakan bahwa itu terjadi antara pukul 12.30 pagi dan 2 pagi di dekat The Gardens Hotel di Lingkaran Syed Putra, Mid Valley City, di Kuala Lumpur. Tidak ada tanggal yang ditambahkan, dengan lembar tuduhan hanya menyatakan Maret 2011.
Kedua tuduhan tersebut dapat dihukum berdasarkan Bagian 24 (1) dari Undang-Undang Komisi Anti-Korupsi Malaysia 2009, dengan hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda tidak kurang dari RM100.000 atau lima kali nilai gratifikasi, setelah divonis.
Selama manajemen kasus kemarin, wakil jaksa penuntut umum Wan Shaharuddin Wan Ladin mengatakan jaksa akan memanggil 80 hingga 90 saksi untuk persidangan.
Pengacara Lim, Gobind Singh Deo, mengajukan permohonan agar berbagai tuduhan didengar bersama dalam satu persidangan di pengadilan Kuala Lumpur, karena dakwaan tersebut berasal dari Kuala Lumpur dan George Town.
Gobind juga meminta tanggal persidangan nanti sehingga dia bisa membahas delapan jilid dokumen kasus yang diserahkan oleh jaksa.
Sementara itu, Lim juga menghadapi dua tuduhan penyelewengan properti karena menyebabkan dua bidang tanah milik pemerintah Penang senilai RM208,8 juta dibuang oleh dua perusahaan yang terkait dengan proyek terowongan bawah laut.