Presiden Indonesia Joko Widodo menggantikan enam menteri dalam perombakan kabinet
JAKARTA – Presiden Joko Widodo pada Selasa (22 Desember) mengganti enam menteri dalam perombakan kabinet besar-besaran yang bertujuan membantu Indonesia pulih dari pandemi virus corona, yang telah menjerumuskan negara itu ke dalam resesi pertamanya sejak krisis keuangan 1998.
Budi Gunadi Sadikin, wakil menteri BUMN yang juga memimpin gugus tugas pemulihan ekonomi nasional, telah ditunjuk sebagai menteri kesehatan baru untuk menggantikan Dr Terawan Agus Putranto.
Sandiaga Uno, mantan wakil gubernur Jakarta yang juga mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebagai wakil saingan Jokowi, Prabowo Subianto, telah ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Prabowo adalah Menteri Pertahanan Indonesia saat ini.
Jokowi juga telah mengganti dua menteri yang ditangkap karena dugaan penipuan.
Sakti Wahyu Trenggono telah ditunjuk sebagai menteri kelautan dan perikanan untuk menggantikan Edhy Prabowo.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan menjadi menteri sosial yang baru, menggantikan Juliari Batubara.
Menteri Agama yang baru adalah Yaqut Cholil Qoumas, pemimpin sayap pemuda Ansor Nahdlatul Ulama, organisasi Muslim terbesar di Indonesia.
Menteri perdagangan juga telah digantikan oleh Muhammad Lutfi, Duta Besar saat ini untuk Amerika Serikat.
Jokowi, atau Jokowi seperti yang lebih dikenalnya, tidak berkomentar setelah menunjuk menteri baru. Namun, dia menulis di Facebook: “Apa yang sudah lewat adalah masa lalu, untuk hidup sebagai kenangan dan pelajaran. Kami menatap hari esok dengan tekad, antusiasme, dan harapan baru.”
Dia menulis dalam posting terpisah kemudian: “Semoga enam menteri baru ini akan membawa antusiasme baru dan harapan baru, bagi kita, bagi rakyat, dan bagi bangsa.”
Pelantikan menteri baru akan diadakan pada hari Rabu (23 Desember).
Ada total 34 menteri kabinet, tidak termasuk Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Perombakan kabinet dapat dilakukan kapan saja, tetapi biasanya sekitar setahun setelah kabinet dipasang. Menteri dievaluasi, dan kemudian dipindahkan ke jabatan yang lebih sesuai atau diganti jika mereka dianggap tidak berkinerja baik.