Identifikasi, selidiki, negosiasikan: Bagaimana Singapura mengambil langkah-langkah untuk memastikan akses ke vaksin Covid-19
Leo Yip, kepala layanan sipil dan ketua kelompok perencanaan vaksin dan terapi, mengatakan 11 bulan yang dibutuhkan sejak Covid-19 tiba di pantai Singapura hingga ketika Republik menerima pengiriman vaksin pertamanya bukanlah kebetulan.
Dia berkata: “Ini karena kemajuan signifikan dalam teknologi vaksin. Tetapi itu juga karena lusinan pejabat publik yang bekerja tanpa lelah dan diam-diam di belakang layar selama periode ini, untuk memastikan bahwa Singapura memiliki akses awal ke vaksin.”
Langkah 1: Identifikasi
Pengetahuan adalah kekuatan, atau begitulah kata pepatah. Tapi ini terbatas ketika datang ke patogen baru yang belum pernah dilihat oleh dunia.
Jadi pada bulan April, Singapura mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa ia memiliki akses ke semua informasi yang tersedia. Langkah pertama bangsa ini adalah membentuk panel ahli terapi dan vaksin, yang dipimpin oleh Prof Seet.
Panel tersebut terdiri dari 18 ilmuwan dan dokter dari sektor publik dan swasta, yang memeriksa data tentang obat potensial untuk mengobati penyakit ini, serta lebih dari 35 kandidat vaksin. Tujuan mereka adalah untuk mengidentifikasi yang paling menjanjikan dan menilai mana yang aman dan manjur untuk dibeli Singapura.
Saat ini ada 56 kandidat vaksin Covid-19 dalam uji klinis, dan banyak dari mereka memanfaatkan teknologi yang berbeda, seperti vaksin virus yang tidak aktif, vaksin vektor virus, atau bahkan vaksin DNA/RNA. Semuanya bekerja dengan cara yang berbeda, dan Prof Seet mengatakan panel mempertimbangkan semuanya.
Vaksin tradisional, seperti vaksin virus yang tidak aktif dan vaksin hidup yang dilemahkan, bekerja dengan menyuntikkan virus utuh tetapi tidak aktif ke pasien untuk merangsang reaksi kekebalan tubuh.