2M Bali Divaksinasi untuk Kebangkitan Pariwisata pada Juli 2021
Indonesia sedang mempersiapkan implementasi rencana pemulihan pariwisata dengan Bali sebagai batu loncatan untuk seluruh negara. Persiapan telah berjalan dengan mantap untuk mendukung kembalinya wisatawan mancanegara ke Bali.
Sorotan utama adalah program vaksinasi COVID-19 di Bali, yang telah berlangsung sejak 22 Maret 2021. Program vaksinasi memprioritaskan pekerja bisnis kesehatan dan pariwisata di tiga zona hijau yang ditugaskan pemerintah: Ubud, Sanur, dan Nusa Dua.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi program vaksinasi akan menciptakan herd immunity di Bali pada akhir Juli 2021. “Saat ini kami sedang berupaya untuk memvaksinasi 1,8 – 2 juta orang. Diharapkan kita bisa menambah 1 juta orang lagi dari April hingga Mei, sehingga herd immunity tercapai pada akhir Juli,” kata Luhut dalam siaran pers dikutip akhir Maret (31/3/2021).
Kementerian Kesehatan juga telah bekerja sama dengan Grab dan Good Doctor untuk melakukan program vaksinasi berbasis drive-thru di Bali. Pada 8 Maret 2021, diperkirakan 5.000 orang telah divaksinasi melalui program ini, 1.000 di antaranya adalah pengemudi taksi Grab di Bali.
Hingga 1 April 2021, sekitar 9.475 pekerja bisnis pariwisata di tiga zona hijau di Bali telah menerima vaksin COVID-19. Dilaporkan juga bahwa pada 7 April, sebanyak 271.900 dosis vaksin Sinovac tiba di Bali dari pemerintah pusat, untuk mendukung percepatan program vaksinasi COVID-19. Saat ini, program vaksinasi di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua telah mencapai hampir 100% dari target serapan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa program vaksinasi di Indonesia menempati urutan ke-8 tertinggi pada jumlah penerima, berdasarkan data Bloomberg.
Namun, perlu dicatat bahwa bahkan setelah target vaksinasi tercapai, protokol kesehatan akan terus diterapkan secara ketat, untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan lebih lanjut. Dilaporkan bahwa sekitar 1.006 pemangku kepentingan pariwisata di Bali (hotel dan non-hotel, termasuk restoran, vila homestay, lokasi wisata alam, pusat perbelanjaan, layanan transportasi, dan wisata menyelam) telah mendapatkan sertifikasi InDOnesia CARE oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tambahan 855 bisnis ditargetkan untuk menerima sertifikasi yang sama pada akhir tahun 2021, menjamin mereka telah mencapai standar yang dipersyaratkan untuk penerapan protokol kesehatan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bersama dengan pihak-pihak terkait, telah secara aktif mempersiapkan rencana pemulihan pariwisata di Bali dengan memprioritaskan kenyamanan pengunjung di masa depan. InDOnesia CARE bekerja keras untuk menyambut pengunjung kembali merasakan keindahan Bali, sekaligus memastikan kesejahteraan para pelancong.