Mantan PM Malaysia Mahathir bekerja sama dengan mantan saingannya menjelang pemungutan suara terakhir untuk anggaran 2021
KUALA LUMPUR – Mantan perdana menteri Malaysia dua kali Mahathir Mohamad telah membentuk kerja sama dengan mantan saingannya selama 30 tahun, anggota parlemen Umno Razaleigh Hamzah, menjelang pemungutan suara penting pada anggaran 2021 pemerintah Perikatan Nasional (PN) pada Selasa (15 Desember).
Dalam sidang akhbar pada Isnin (14 Disember), Tun Dr Mahathir dan Tan Sri Tengku Razaleigh, MP paling senior dari parti kerajaan UMNO, berkata mereka bersedia “menyumbangkan” kepakaran mereka untuk membangunkan Malaysia sekiranya bajet gagal pada pemungutan suara mesyawis jawatankuasa akhir pada hari Selasa.
Tetapi kedua negarawan itu berhenti mengatakan bahwa mereka ingin mengamankan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan Malaysia berikutnya.
Dalam pemandangan yang tidak biasa dalam politik Malaysia, mereka duduk berdampingan pada konferensi pers bersama di kantor Mahathir di Kuala Lumpur, mengubur tiga dekade permusuhan politik.
Konferensi pers terjadi hanya beberapa minggu setelah foto-foto muncul dari pertemuan antara kedua pria itu, yang mengarah ke spekulasi bahwa mereka akan bekerja sama melawan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Pemerintahan PN yang dipimpin Muhyiddin hanya memiliki mayoritas satu digit di Parlemen yang beranggotakan 222 orang.
Tengku Razaleigh, yang telah menjadi kritikus vokal pemerintahan Tan Sri Muhyiddin, pada hari Senin menyebut pemerintah sebagai “tidak sah”, indikasi paling jelas bahwa ia memutuskan hubungan dengan partainya. UMNO menyumbang blok terbesar anggota parlemen untuk pemerintahan Muhyiddin.
Tengku Razaleigh, 83, bertugas di Kabinet Mahathir dua kali selama tahun 1980-an, tetapi kedua orang itu menjadi saingan sengit dari tahun 1987 ketika yang pertama menantang yang terakhir untuk kepresidenan UMNO.
Tengku Razaleigh kemudian membentuk partainya sendiri yang disebut Semangat 46, sebelum bergabung kembali dengan UMNO pada tahun 1996.
Dia saat ini berada di masa jabatan kesembilan berturut-turut sebagai anggota parlemen Gua Musang di negara bagian Kelantan. Dia juga pengerusi majlis penasihat UMNO.
“Kami adalah dua orang tua. Bahkan tidak perlu membayar kami gaji. Kami hanya mahu menyumbang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kami,” kata Dr Mahathir, 95.
Dia mengatakan pengalaman gabungan mereka dapat membantu memulihkan reputasi ekonomi Malaysia sebagai ekonomi “harimau” seperti yang disebut pada 1990-an.